Mengapa
Pembelajaran Hibrid perlu dilakukan adalah :
1.
Frekuensi belajar meningkat. Hal ini dikarenakan
ketika siswa mengakses internet, siswa akan merasa lupa waktu jika mereka telah
banyak membuka referensi pelajaran. Dengan itu, wawasan siswa akan materi
tersebut menjadi meningkat dengan sendirinya.
2.
Mengurangi kejenuhan dalam belajar. Hal ini
dikarenakan mayoritas pembelajaran yang digunakan saat ini masih face to face sehingga dengan adanya
pembelajaran hybrid, belajar menjadi lebih bervariasi.
3.
dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal. Hal ini
dikarenakan dengan pembelajaran hybrid, teknologi yang kita miliki dapat
dioptimalkan dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran, bukan dibuang untuk hal-hal
yang merugikan.
4.
Dapat lebih memahami konsep. Setiap pembelajaran pasti
bertujuan untuk memahamkan konsep. Dengan pembelajaran hybrid, kita dapat
memahami konsep yang belum terselesaikan di kelas
5.
Lebih berani bertanya dan berkomentar. Setiap siswa
pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal keberanian, ada
beberapa siswa yang cenderung tidak percaya diri ketika akan mengutarakan
pikirannya di dalam kelas. Pembelajaran hybrid ini dapat memfasilitasi
siswa-siswa yang cenderung tidak percaya diri dalam bertanya dan berkomentar di
dalam kelas.
6.
Pembelajaran menjadi fleksibel. Hal ini dikarenakan,
pembelajaran hybrid dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, karena syarat utama
pembelajaran hibrid hanya lah internet saja.
7.
Siswa lebih produktif dan interaktif. Hal ini
dikarenakan, jam dan tempat belajar pembelajaran hybrid ini sangat fleksibel
sehingga siswa dapat menggunakan waktu luangnya dengan lebih produktif dan
interaktif.
8.
Mendorong siswa lebih kreatif. Hal ini dikarenakan
dalam pembelajaran hybrid, siswa didorong untuk melakukan hal-hal baru,
mengakses hal-hal baru dan mengerjakan tugas-tugas baru sehingga mendorong
siswa kreatif.
9.
Siswa dapat melaksanakan self asesment. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran hybrid, siswa
dapat melihat grafik hasil belajar mereka. Dengan itu, siswa dapat melakukan self assessment.
10.
Memperbanyak variasi belajar siswa. Hal ini
dikarenakan pembelajaran hybrid menggabungkan ketiga kecenderungan sifat
belajar siswa, yaitu visual, audiotori, dan kinestetis. Dengan itu, siswa
diharapkan dapat menangkap pelajaran dengan maksimal.
11.
Meningkatkan motivasi siswa. Hal ini berkaitan dengan
self assessment yang dilakukan siswa yang membuat siswa mengerti kiat-kiat agar
hasil belajar dapat meingkat.
12.
Mengatasi permasalahan dalam hal keterbatasan : jumlah
pengajar, ruang kelas, waktu dalam melayani siswa, dan asisten.
13.
Mengatasi permasalah dalam hal : kurangnya perhatian
pada aplikasi konsep, penyampaian pelajaran yang monoton, kurangnya berpikir
kritis, kurangnya peningkatan metode, menghindari metode ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar